Jumat, 01 November 2013

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN



Perpustakaan adalah kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun pemahaman tentang perpustakaan bagi sebagian masyarakat, nampaknya masih konvensional. Perpustakaan masih dianggap sebagai tempat menyimpan buku, atau gudang buku. Padahal dengan semakin berkembangnya ilmu, fungsi dan tugas perpustakaan juga ikut berkembang. Dengan demikian, pemahaman sebagian masyarakat tentang perpustakaan juga ikut berkembang. Tidak diragukan lagi, bahwa perpustakaan merupakan sarana yang sangat penting atau vital bagi semua lapisan masyarakat, baik untuk negara maju, negara berkembang bahkan negara miskin sekalipun.

Perpustakaan merupakan jantung atau urat nadi bagi suatu instansi atau institusi atau universitas atau badan korporasi lainnya. Perpustakaan saat ini, tidak lagi hanya menjadi tempat menyimpan dan mencari buku, tetapi lebih dari itu yaitu menjadi sumber atau tempat mencari informasi. Berbagai informasi dapat ditemukan di dalam perpustakaan. baik itu dari informasi yang bersifat ilmiah, informasi yang berkaitan dengan sejarah, hingga informasi yang bersifat populer. Tentunya pencarian informasi tersebut tergantung jenis perpustakaannya. Umumnya perpustakaan Perguruan Tinggi dan perpustakaan khusus menyediakan informasi yang bersifat Ilmiah atau semi ilmiah dan informasi yang berkaitan dengan sejarah, sedangkan Perpustakaan umum, biasanya menyediakan informasi yang bersifat semi ilmiah dan populer namun banyak pula perpustakaan umum yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan sejarah, cerita-cerita fiksi hingga informasi yang bersifat aktual dan faktual.

Selain banyaknya informasi-informasi yang terkandung didalam perpustakaan, banyak juga hal-hal yang menarik dari perpustakaan, dimana setiap perpustakaan itu biasanya menyimpan hasil-hasil karya manusia, baik itu seperti majalah, jurnal, buku, dll. Perpustakaan juga selain dengan informasi-informasi dan hal-hal yang menarik, perpustakaan juga merupakan suatu pengetahuan yang kita tidak tahu menjadi tahu dengan membaca dari suatu koleksi-koleksi yang tersedia didalam perpustakaan. Didalam suatu perpustakaan juga memiliki sumber-sumber infomasi yang digunakan dalam suatu penelitian. dimana setiap orang yang mengadakan peneliti dituntut untuk memeriksa dan mengetahui semua temuan hasil penelitian yang telah, sedang, dan akan berjalan yang berkaitan dengan topik penelitiannya. dalam hal ini biasanya peneliti akan memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan penelitiannya, dengan demikian kita sangat membutuhkan para pustakawan yang akan membantu kita dalam menggunakan dan membimbing bagaimana cara menggunakanya. Disinilah peran para pustakawan yaitu membantu pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian informasi dapat dilakukan dengan efisien, efektif, tepat sasaran serta tepat waktu, hal ini sangat bertolak belakang dengan kita mencari sendiri penelusuran. dengan adanya bantuan dari para pustakawan dalam menemukan suatu informasi maka dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga dan rasa percaya diri, sehingga kegiatan penelitian menjadi lebih menyenangkan. dengan adanya para pustawakan  informasi yang tersimpan didalam perpustakaan dapat disampaikan kepada masyarakat-masyarakat yang membutuhkannya.

Biasanya didalam perpustakaan khususnya didalam suatu ruang lingkup dalam perguruan tinggi biasanya memiliki berbagai kebutuhan informasi yang sifatnya lebih spesifik, mendalam, dan mutakhir. Informasi yang dibutuhkan terutama adalah artikel, jurnal, dan ada juga bahan-bahan yang lain seperti monografi riset, proceedings, disertasi, dan informasi tentang penelitian baik yang akan, telah, sedang dilakukan.

Jenis-jenis informasi ilmiah
Sumber informasi ilmiah dapat dibedakan sebagai berikut :
  1. Pra-Literatur yaitu riset atau survei yang sedang, akan berjalan :
·         Kolega sesama ilmuwan
·         Rubrik apa-siapa dalam majalah profesi
·         Daftar riset atau survei yang sedang akan berjalan
  1. Literatur primer, yaitu diterbitkan pertama kali dari penerbit atau dari sumbernya secara lengkap dan asli :
·         Artikel jurnal
·         Laporan penelitian atau survei dan monografi riset
·         Laporan ekspedisi ilmiah
·         Makalah konferensi
·         Disertasi
  1. Literatur Sekunder yaitu segala keterangan, tulisan yang dapat digunakan untuk membuka informasi primer :
·         Majalah indeks
·         Majalah abstrak
·         Survei literaturAnalisis literatur
·         Ensiklopedi
·         Handbook
·         Kamus
  1. Literatur tersier yaitu keterangan atau tulisan pada sumber tertentu yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menelusur informasi sekunder :
·         Pedoman literatur
·         Bibliografi dari bibliografi

Sumber-sumber informasi tersebut diatas biasanya dihimpun oleh berbagai unit informasi seperti : perpustakaan, pusat dokumentasi dan informasi, pusat analisis informasi, dan pusat referal agar lebih mudah diakses. dan kini sekarang perpustakaan merupakan suatu alat informasi dan pengetahuan yang dekat dengan masyarakat.

LAYANAN DALAM PERPUSTAKAAN

Pengertian layanan perpustakaan

Layanan perpustakaan adalah (dikutip dari Judul Buku Ilmu Perpustakaan dan Informasi Herlina , S.Ag, SS., M.Hum). pemberian segala informasi kepada pengguna perpustakaan dan penyedia segala sarana penelusuran informasi yang tersedia didalam suatu perpustakaan yang merujuk kepada keberadaan dalam sebuah informasi.
Sistem layanan perpustakaan
            secara umum, sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu layanan yang bersifat terbuka dan layanan yang bersifat tertutup. Pemilihan sistem layanan terbuka atau sistem layanan tertutup berdasarka beberapa faktor pertimbangan seperti:
·         Tingkat keselamatan koleksi perpustakaan
·         Jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi. Untuk koleksi audiovisual dan bentuk mikro pada umumnya diberikan sistem layanan tertutup.
·         Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pengguna dan jumlah koleksi. Jika jumlah pengguna lebih besar maka diadakan sistem layanan terbuka.
·         Luas gedung perpustakaan. Perpusyakaan dengan gedung yang luas dan tenaga pengelola sedikit maka menggunakan sistem terbuka.
·         Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan

Layanan dalam perpustakaan terbagi menjadi dua bagian :
a.       Layanan sistem terbuka (open acces)
b.      Layanan sistem tertutup (close acces)

a)      Layanan sistem terbuka

            Layanan sistem terbuka (open acces) adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pengguna dapat melakukan browsing  bahan puataka dari jajaran koleksi.
            Kebaikan layanan sistem terbuka adalah:
Ø  Pengguna dapat mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi dan merasa lebih puas karena dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan;
Ø  Pengguna dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan;
Ø  Tidak memerlukan banyak tenaga perpustakaan yang bertugas terutama dibagian sirkulasi sehingga bisa diberi tanggung jawab dibagian lain.

Kelemahan pada sistem terbuka adalah:
Ø  Ada kemungkinan kehilangan buku relatif besar;
Ø  Ada kemungkinan penempatan kembali buku di rak menjadi kacau karena ketika pengguna  melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak tidak tepat pengembaliannya
Ø  Memerlukan rang yang lebih luas untuk jajaran koleksi dan mobilitas pengguna lebih leluasa;
Ø  Membutuhkan keamanan yang lebih bak sehingga tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau kerusakan bahan pustaka.

b) Layanan sistem tertutup

            Sistem layanan tertutup  (Closed Acces) adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak membolehkan pengguna perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka diperpustakaan. Pengambilan dan pengembalian bahan yang telah dipinjam dilakukan oleh petugas perpustakaan.
            Kebaikan layanan sistem tertutup adalah:
Ø  Jajaran koleksi tetap terjaga kerapiannya
Ø  Kemungkinan kecil terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka
Ø  Tidak memerlukan ruangan yang terlalu luas
Ø  Untuk koleksi yang rentan terhadap kerusakan maka sistem ini dapat dilakukan

Kelemahan layanan sistem tertutup adalah:
Ø  Pengguna tidak dapat melakukan browsing bahan pustaka dijajaran rak sehingga pengguna tidak dapat menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukan
Ø  Memerlukan banyak waktu dan petugas untuk memenuhi permintaan pada bagian peminjaman dan menyiapkan bahan pustaka yang dibutuhkan sehingga pengguna harus menunggu lebih lama
Ø  Judul buku yang dipilih pengguna tidak selalu sesuai dengan pembahasan yang diinginkan, pengguna hanya mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri fisik bahan pustaka yang merupakan informasi yang sangat abstrak sehingga sering terjadi bahan pustaka tidak sesuai dengan yang diperlukan.


Jenis Layanan Perpustakaan
Adapun jenis-jenis layanan yang terdapat paad sebuah perpustakaan:

a)    Layanan Sirkulasi:
Layanan sirkulasi yaitu layanan yang berkaitan dengan peredaran bahan pustaka  termasuk diantaranya keanggotaan, peminjaman, perpanjangan, pengembalian, penagihan, dan penerbitan surat keterangan bebas dari tagihan.

b)    Layanan Rujukan (referensi)

Layanan rujukan atau referensi adalah layanan untuk menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan fasilitas perpustakaan dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna. contohnya: kamus, direktori, handbook, terbitan pemerintah, almanak, abstrak, dll

c)    Layanan internet
Layanan internet yaitu layanan yang digunakan untuk penggunaan terminal internet.

d)    Layanan penelusuran informasi
Layanan penelusuran informasi adalah layanan yang kegiatannya menemukan informasi bibliografi, data atau teks.

e)    Layanan digital
Layanan yang digunakan untuk penelusuran artikel, penyebarluasan informasi dan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan sumber daya yang tersedia melalui internet atau website.

f)     Layanan pemilihan bahan pustaka
Layanan ini biasanya digunakan untuk mengusulkan pembelian suatu judul bahan pustaka dengan mengisi formulir usulan pengadaan bahan pustaka.

g)    Layanan pendidikan pengguna
Layanan ini dapat menyelenggarakan kelas singkat orientasi perpustakaan dan pengajaran perpustakaan untuk kelompok pengguna tertentu apabila diminta seperti pengguna dari kalangan mahasiswa.

h)   Layanan pengiriman dokumen (Document Delivery Service)
Layanan ini biasanya melayani permintaan artikel jurnal atau bagian  dari buku yang tidak tersedia diperpustakaan ke unit-unit informasi perpustakaan lain baik didalam maupun diluar.

i)     Layanan pandang dengar (Audio visual)
Layanan ini merupakan kegiatan meminjamkan koleksi audio visual kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantan perlengkapan didalam perpustakaan.

j)      Layanan jasa kesiagaan informasi (JKI)
Layanan ini memungkinkan pengguna mengetahui pustaka baru dalam bidang yang diminati.

k)    Silang layan
Layanan ini biasanya digunakan antara perpustakaan dalam bentuk saling memanfaatkan sumber daya dan pelayanan informasi.

l)     Layanan fotokopi
Dengan adanya layanan fotokopi ini dapat mempermudah para user dalam melakukan pengopian.

PROMOSI DAN KERJASAMA DALAM PERPUSTAKAAN



Pengertian Promosi
Promosi adalah (dikutip dari judul buku manajemen pemasaran Prof.DR.Sofjan Assauri, M.B.A) mekanisme komunikatif persuatif pemasaran pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat dan merupakan suatu kegiatan penting pada suatu organisasi. promosi merupakan pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan  informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen atau jasa yang ditawarkan.
Tujuan Promosi
Tujuan promosi adalah memperkenalkan atau menaikkan citra dan popularitas dari produk maupun jasa yang akan dijual.
Kegiatan Dalam Promosi
Kegiatan dalam promosi dapat diterapkan dalam bidang jasa, perpustakaan merupakan salah satu lembaga di bidang jasa. perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa tentunya dapat mengadopsi prinsip-prinsip promosi dalam kegiatannya.
Menurut Sulistyo Basuki bahwa untuk memperkenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan masyarakat akan memenuhi perpustakaan. pustakawan perlu mengusahakan publisitas dan promosi.
Ada beberapa cara dan media untuk mensosialisasikan perpustakaan:
1.      Nama dan logo (sebuah nama yang khas dapat diingat, adanya simbol atau logo akan membantu secara umum untuk segera mengenali jasa)
2.      Poster dan leaflet (dipamerkan atay disebarkan untuk keperluan publisitas dan promosi perpustakaan. poster dan leaflet dibuat dengan sederhana dengan gambar menarik)
3.      Pameran (pameran, merupakan sarana menyampaikan informasi kepada pengguna dalam jumlah besar, pustakawan dapat menyajikan berbagai aspek jasa informasi yang ada diperpustakaan)
4.      Pemanajangan koleksi baru dipapan pengumuman
5.      Media cetak sepertipembuatan daftar koleksi baru
6.      Media dan video (Media seperti pers, radio, dan televisi merupakan alat penting untuk menyebarkan informasi mengenai jasa perpustakaan
7.      Seminar ilmiah, diskusi, bedah buku dan sebagainya(melalui cara ini informasi yang diberikan pada berbagai kelompok masyarakat dapar diserap dengan mudah, murah,untuk mempublikasikan jasa informasi perpustakaan)
8.      Iklan (iklan disini merupakan peasangan selebaran pada tempat yang strategis dan dilalui umum seperti, stasiun kereta api, dan bis, toko swalayan dan pusat pertokoan)
9.      Media elektronik (pembuatan situs home page, website dan pembuatan pangkalan data yang dapat diakses secara online)
Sosialisasi perpustakaan harus dilakukan secara berkesinambung agar masyarakat makai perpustakaan selalu teringat dan tertarik untuk mengunjungi perpustakaan. dalam sosialisasi promosi ini perlu diperhitungkan biaya yang akan dipergunakan sehingga dengan biaya yang ada seminimal mungkin namun dapat tercapai tujuan kegiatan dan menciptakan citra dengan masyarakat pemakai perpustakaan.
 Unsur-unsur promosi
Hal lain yang harus diketahui untuk mempromosikan perpustakaan adalah unsur-unsur promosi seperti di bawah ini :
a. attention/perhatian                                        d. action/tindakan
b. interest/ketertarikan                                                  e. satisfy/kepuasan
c. desire/keinginan

Petugas perpustakaan sebagai agen promosi
         Sikap pustakawan secara langsung mempengaruhi citra perpustakaan. (dikutip dari www.google.com) Jika petugas perpustakaan memperlihatkan sikap yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pemakai, secara tidak langsung dia telah melakukan promosi.

Pengertian Kerja Sama
Kerja sama adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau pihak untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitat Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kerjasama merupakan kegiatan pemanfaatan bersama sumber daya yang dimiliki perpustakaan.
 Kerja sama perpustakaan adalah (www.google.com http//kerja sama perpustakaan) kegiatan yang dilakukan oleh beberapa perpustakaan untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan. Persyaratan untuk melakukan kerjasama antara lain adanya kesadaran saling membutuhkan, adanya kesamaan untuk mencapai tujuan dengan perlunya pemanfaatan secara optimal sumber daya yang tersedia. Kegiatan kerjasama dapat dilakukan di bidang pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, maupun bidang layanan bahan pustaka. Kerjasama ini dapat dilakukan antar perpustakaan sekolah, atau dengan perpustakaan umum serta jenis perpustakaan lainnya.
Tujuan diadakannya  Kerjasama Perpustakaan

1. Adanya perbaikan dalam aspek pelayanan teknis dan pengguna serta memaksimalkan sumber daya perpustakaan;
2. Dapat memecahkan sejumlah masalah dengan berbagi reziko, manfaat, tanggung jawab, dan pengalaman;
3. Meningkatkan hubungan yang pada awalnya sangat sederhana menjadi sistem jaringan yang lebih kompleks yang melibatkan berbagai jenis organisasi baik dalam maupun luar negeri.
4.  Meningkatnya jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun, perpustakaan tidak mampu membeli buku baru untuk kepentingan pembacanya. Karena perpustakaan tidak mampu membeli sehingga perlu adanya kerjasama.
5.. Semakin banyaknya media yang diterbitkan, karena bentuk tercetak masih berkembang lagi yang berbentuk elektro, misalnya CD-ROM (Compacty Disc Read Only Memory), kaset, film, peta. Maka perpustakaan perlu bekerjasama menghadapi munculnya atau meningkatkannya berbagai jenis media.
6.  Meningkatkan kebutuhan pemakai, karena berkembangnya pendidikan serta majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga memaksa orang – orang yang sudah bekerja harus belajar kembali agar ilmu mereka tidak ketinggalan.
7.  Tuntutan masyarakat untuk memperoleh informasi yang sama sebaiknya dengan tidak memandang dimana mereka berada. Dengan adanya kerjasama perpustakaan memungkinkan pemberian jasa informasi yang sama baiknya dengan tidak memandang, apakah pembaca berada di desa terpencil maupun di kota.
8.  Karena adanya teknologhi khususnya teknologi komputer dan telekomunikasi. Bahkan komputer pribadi dapat dikaitkan dengan komputer lain yang dihubungkan telepon. Jadi kalau perpustakaan sudah ada komputer dan modern serta telepon semua permintaan dsapat dilakukan melalui komputer, atau cetakan ataupun dalam disket, dapat juga pengiriman melalui faximile.
9.  Adanya tuntutan penghematan bahwa perpustakaan tidak perlu membeli semua buku yang terbit karena anggaran perpustakaan terbatas. Apabila sebuah buku dibeli perpustakaan lain, maka dalam skema kerjasama, perpustakaan dapat meminjam buku tersebut sesuai dengan keterangan kerjasama.

Bentuk Kerja Sama
Bentuk kerja sama perpustakaan yang sering dilakukan antara lain adalah:
1. Kerja sama Pengadaan
Kerjasama ini dilakukan oleh beberapa perpustakaan saling bekerjasama dalam pengadaan bahan pustaka (buku). Masing-masing perpustakaan bertanggung jawab atas kebutuhan informasi pemakainya dengan memilih buku atas dasar permintaan pemakainya atau  berdasarkan dugaan pengetahuan pustakawan atas keperluan pemakainya.

2. Kerja sama Pertukaran dan  Redistribusi
Kerjasama pertukaran dilakukan dengan cara penukaran publikasi badan induk perpustakaaan tersebut  dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. Kerjasama redistribusi adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua perpustakaan atau lebih dalam hal penempatan kembali buku-buku yang tidak lagi diperlukan di suatu perpustakaan atau berlebih di suatu perpustakaan.

3. Kerja sama Pengolahan
Dalam bentuk kerjasama ini, perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan pustaka. Biasanya pada perpustakaan universitas dengan berbagai cabang atau perpustakaan umum dengan cabang-cabangnya, pengolahan bahan pustaka (pengkatalogan, pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku dan lain-lain)  dikerjakan oleh satu perpustakaan yang menjadi koordinator kerjasama.
4. Kerja sama penyediaan fasilitas
Bentuk kerjasama ini mungkin terasa janggal bagi perpustakaan di negara maju karena perpustakaan mereka umumnya selalu terbuka untuk dipakai oleh pamakai  umum.
5.Kerja sama pinjam antar pustakawan
Bentuk kerjasama ini dilakukan karena pengguna perpustakaan lain tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan lain. Sebagai gantinya maka perpustakaannya yang meminjamkan buku dari perpustakaan lain kemudian perpustakaan tersebut meminjamkannya kepada pemakainya. Yang bertanggungjawab terhadap peminjaman buku tersebut adalah perpustakaan yang meminjam.

6. Kerja sama antar pustakawan
Kerjasama ini dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pustakawan. Bentuk kerjasama ini berupa  penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan antar pustakawan, kursus penyegaran untuk pustakawan dan lain-lain.
7. Kerja sama penyusunan dan penerbitan katalog induk
Penyusunan ini yang dilakukan adalah memilih daftar tambahan buku oleh perpustakaan, masing-masing perpustakaan mengirim daftar buku. Penyusunan katalog Induk berdasarkan pengarang buku dan dilengkapi dengan kode koleksi.

8. Kerja sama Pemberian Jasa dan Informasi
Bentuk kerjasama ini adalah dilakukan oleh dua atau lebih perpustakaan yang sepakat  untuk bekerjasama saling memberikan  jasa informasi. Salah satu bentuk kerjasama ini adalah pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran, dan jasa fotokopi. Kerjasama seperti ini melibatkan semua sumber daya yang ada di perpustakaan. Jadi tidak terbatas pada pinjam antar perpustakaan saja. 
Biasanya mereka serin menggunakan layanan silang layang Antar Perpustakaan mensyaratkan masing-masing perpustakaan menyediakan fotokopi bahan pustaka atas permintaan pengguna.
9. Kerjasama Pengembangan Koleksi

Kerjasama dalam bidang koleksi perpustakaan merupakan awal bentuk kerjasama. Yaitu dengan menghimpun koleksi perpustakaan secara terkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

10.Kerjasama Pemusatan dalam Penyimpanan

Dalam bentuk kerjasama ini yaitu dengan cara menunjuk sebuah perpustakaan untuk menyimpan buku atau bahan pustaka yang kurang digunakan milik perpustakaan lain. Adanya kerjasama ini dapat mengurangi atau menanggulangi masalah keterbatasan ruang/gedung perpustakaan untuk penyimpanan koleksi yang kurang diakses pengguna.

11.Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan

            Kerjasama perpustakaan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan dapat dilaksanakan dengan mengirimkan sumber daya manusia perpustakaan untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan diperpustakaan lain yang lebih maju.

12.Kerjasama Preservasi

Tidak semua perpustakaan memilki fasilitas untuk preservasi dan pelestarian bahan pustaka, maka untuk menanggulanginya adalah dengan mengirimkan koleksi suatu perpustakaan yang alan dirawat ke perpustakaan lainnya yang memilki fasilitas dan sumber daya manusia yang profesional dalam menangani preservasi dan pelestarian bahan pustaka.