Jumat, 01 November 2013

PROMOSI DAN KERJASAMA DALAM PERPUSTAKAAN



Pengertian Promosi
Promosi adalah (dikutip dari judul buku manajemen pemasaran Prof.DR.Sofjan Assauri, M.B.A) mekanisme komunikatif persuatif pemasaran pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat dan merupakan suatu kegiatan penting pada suatu organisasi. promosi merupakan pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan  informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen atau jasa yang ditawarkan.
Tujuan Promosi
Tujuan promosi adalah memperkenalkan atau menaikkan citra dan popularitas dari produk maupun jasa yang akan dijual.
Kegiatan Dalam Promosi
Kegiatan dalam promosi dapat diterapkan dalam bidang jasa, perpustakaan merupakan salah satu lembaga di bidang jasa. perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa tentunya dapat mengadopsi prinsip-prinsip promosi dalam kegiatannya.
Menurut Sulistyo Basuki bahwa untuk memperkenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan masyarakat akan memenuhi perpustakaan. pustakawan perlu mengusahakan publisitas dan promosi.
Ada beberapa cara dan media untuk mensosialisasikan perpustakaan:
1.      Nama dan logo (sebuah nama yang khas dapat diingat, adanya simbol atau logo akan membantu secara umum untuk segera mengenali jasa)
2.      Poster dan leaflet (dipamerkan atay disebarkan untuk keperluan publisitas dan promosi perpustakaan. poster dan leaflet dibuat dengan sederhana dengan gambar menarik)
3.      Pameran (pameran, merupakan sarana menyampaikan informasi kepada pengguna dalam jumlah besar, pustakawan dapat menyajikan berbagai aspek jasa informasi yang ada diperpustakaan)
4.      Pemanajangan koleksi baru dipapan pengumuman
5.      Media cetak sepertipembuatan daftar koleksi baru
6.      Media dan video (Media seperti pers, radio, dan televisi merupakan alat penting untuk menyebarkan informasi mengenai jasa perpustakaan
7.      Seminar ilmiah, diskusi, bedah buku dan sebagainya(melalui cara ini informasi yang diberikan pada berbagai kelompok masyarakat dapar diserap dengan mudah, murah,untuk mempublikasikan jasa informasi perpustakaan)
8.      Iklan (iklan disini merupakan peasangan selebaran pada tempat yang strategis dan dilalui umum seperti, stasiun kereta api, dan bis, toko swalayan dan pusat pertokoan)
9.      Media elektronik (pembuatan situs home page, website dan pembuatan pangkalan data yang dapat diakses secara online)
Sosialisasi perpustakaan harus dilakukan secara berkesinambung agar masyarakat makai perpustakaan selalu teringat dan tertarik untuk mengunjungi perpustakaan. dalam sosialisasi promosi ini perlu diperhitungkan biaya yang akan dipergunakan sehingga dengan biaya yang ada seminimal mungkin namun dapat tercapai tujuan kegiatan dan menciptakan citra dengan masyarakat pemakai perpustakaan.
 Unsur-unsur promosi
Hal lain yang harus diketahui untuk mempromosikan perpustakaan adalah unsur-unsur promosi seperti di bawah ini :
a. attention/perhatian                                        d. action/tindakan
b. interest/ketertarikan                                                  e. satisfy/kepuasan
c. desire/keinginan

Petugas perpustakaan sebagai agen promosi
         Sikap pustakawan secara langsung mempengaruhi citra perpustakaan. (dikutip dari www.google.com) Jika petugas perpustakaan memperlihatkan sikap yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pemakai, secara tidak langsung dia telah melakukan promosi.

Pengertian Kerja Sama
Kerja sama adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau pihak untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitat Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kerjasama merupakan kegiatan pemanfaatan bersama sumber daya yang dimiliki perpustakaan.
 Kerja sama perpustakaan adalah (www.google.com http//kerja sama perpustakaan) kegiatan yang dilakukan oleh beberapa perpustakaan untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan. Persyaratan untuk melakukan kerjasama antara lain adanya kesadaran saling membutuhkan, adanya kesamaan untuk mencapai tujuan dengan perlunya pemanfaatan secara optimal sumber daya yang tersedia. Kegiatan kerjasama dapat dilakukan di bidang pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, maupun bidang layanan bahan pustaka. Kerjasama ini dapat dilakukan antar perpustakaan sekolah, atau dengan perpustakaan umum serta jenis perpustakaan lainnya.
Tujuan diadakannya  Kerjasama Perpustakaan

1. Adanya perbaikan dalam aspek pelayanan teknis dan pengguna serta memaksimalkan sumber daya perpustakaan;
2. Dapat memecahkan sejumlah masalah dengan berbagi reziko, manfaat, tanggung jawab, dan pengalaman;
3. Meningkatkan hubungan yang pada awalnya sangat sederhana menjadi sistem jaringan yang lebih kompleks yang melibatkan berbagai jenis organisasi baik dalam maupun luar negeri.
4.  Meningkatnya jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun, perpustakaan tidak mampu membeli buku baru untuk kepentingan pembacanya. Karena perpustakaan tidak mampu membeli sehingga perlu adanya kerjasama.
5.. Semakin banyaknya media yang diterbitkan, karena bentuk tercetak masih berkembang lagi yang berbentuk elektro, misalnya CD-ROM (Compacty Disc Read Only Memory), kaset, film, peta. Maka perpustakaan perlu bekerjasama menghadapi munculnya atau meningkatkannya berbagai jenis media.
6.  Meningkatkan kebutuhan pemakai, karena berkembangnya pendidikan serta majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga memaksa orang – orang yang sudah bekerja harus belajar kembali agar ilmu mereka tidak ketinggalan.
7.  Tuntutan masyarakat untuk memperoleh informasi yang sama sebaiknya dengan tidak memandang dimana mereka berada. Dengan adanya kerjasama perpustakaan memungkinkan pemberian jasa informasi yang sama baiknya dengan tidak memandang, apakah pembaca berada di desa terpencil maupun di kota.
8.  Karena adanya teknologhi khususnya teknologi komputer dan telekomunikasi. Bahkan komputer pribadi dapat dikaitkan dengan komputer lain yang dihubungkan telepon. Jadi kalau perpustakaan sudah ada komputer dan modern serta telepon semua permintaan dsapat dilakukan melalui komputer, atau cetakan ataupun dalam disket, dapat juga pengiriman melalui faximile.
9.  Adanya tuntutan penghematan bahwa perpustakaan tidak perlu membeli semua buku yang terbit karena anggaran perpustakaan terbatas. Apabila sebuah buku dibeli perpustakaan lain, maka dalam skema kerjasama, perpustakaan dapat meminjam buku tersebut sesuai dengan keterangan kerjasama.

Bentuk Kerja Sama
Bentuk kerja sama perpustakaan yang sering dilakukan antara lain adalah:
1. Kerja sama Pengadaan
Kerjasama ini dilakukan oleh beberapa perpustakaan saling bekerjasama dalam pengadaan bahan pustaka (buku). Masing-masing perpustakaan bertanggung jawab atas kebutuhan informasi pemakainya dengan memilih buku atas dasar permintaan pemakainya atau  berdasarkan dugaan pengetahuan pustakawan atas keperluan pemakainya.

2. Kerja sama Pertukaran dan  Redistribusi
Kerjasama pertukaran dilakukan dengan cara penukaran publikasi badan induk perpustakaaan tersebut  dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. Kerjasama redistribusi adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua perpustakaan atau lebih dalam hal penempatan kembali buku-buku yang tidak lagi diperlukan di suatu perpustakaan atau berlebih di suatu perpustakaan.

3. Kerja sama Pengolahan
Dalam bentuk kerjasama ini, perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan pustaka. Biasanya pada perpustakaan universitas dengan berbagai cabang atau perpustakaan umum dengan cabang-cabangnya, pengolahan bahan pustaka (pengkatalogan, pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku dan lain-lain)  dikerjakan oleh satu perpustakaan yang menjadi koordinator kerjasama.
4. Kerja sama penyediaan fasilitas
Bentuk kerjasama ini mungkin terasa janggal bagi perpustakaan di negara maju karena perpustakaan mereka umumnya selalu terbuka untuk dipakai oleh pamakai  umum.
5.Kerja sama pinjam antar pustakawan
Bentuk kerjasama ini dilakukan karena pengguna perpustakaan lain tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan lain. Sebagai gantinya maka perpustakaannya yang meminjamkan buku dari perpustakaan lain kemudian perpustakaan tersebut meminjamkannya kepada pemakainya. Yang bertanggungjawab terhadap peminjaman buku tersebut adalah perpustakaan yang meminjam.

6. Kerja sama antar pustakawan
Kerjasama ini dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pustakawan. Bentuk kerjasama ini berupa  penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan antar pustakawan, kursus penyegaran untuk pustakawan dan lain-lain.
7. Kerja sama penyusunan dan penerbitan katalog induk
Penyusunan ini yang dilakukan adalah memilih daftar tambahan buku oleh perpustakaan, masing-masing perpustakaan mengirim daftar buku. Penyusunan katalog Induk berdasarkan pengarang buku dan dilengkapi dengan kode koleksi.

8. Kerja sama Pemberian Jasa dan Informasi
Bentuk kerjasama ini adalah dilakukan oleh dua atau lebih perpustakaan yang sepakat  untuk bekerjasama saling memberikan  jasa informasi. Salah satu bentuk kerjasama ini adalah pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran, dan jasa fotokopi. Kerjasama seperti ini melibatkan semua sumber daya yang ada di perpustakaan. Jadi tidak terbatas pada pinjam antar perpustakaan saja. 
Biasanya mereka serin menggunakan layanan silang layang Antar Perpustakaan mensyaratkan masing-masing perpustakaan menyediakan fotokopi bahan pustaka atas permintaan pengguna.
9. Kerjasama Pengembangan Koleksi

Kerjasama dalam bidang koleksi perpustakaan merupakan awal bentuk kerjasama. Yaitu dengan menghimpun koleksi perpustakaan secara terkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

10.Kerjasama Pemusatan dalam Penyimpanan

Dalam bentuk kerjasama ini yaitu dengan cara menunjuk sebuah perpustakaan untuk menyimpan buku atau bahan pustaka yang kurang digunakan milik perpustakaan lain. Adanya kerjasama ini dapat mengurangi atau menanggulangi masalah keterbatasan ruang/gedung perpustakaan untuk penyimpanan koleksi yang kurang diakses pengguna.

11.Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan

            Kerjasama perpustakaan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan dapat dilaksanakan dengan mengirimkan sumber daya manusia perpustakaan untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan diperpustakaan lain yang lebih maju.

12.Kerjasama Preservasi

Tidak semua perpustakaan memilki fasilitas untuk preservasi dan pelestarian bahan pustaka, maka untuk menanggulanginya adalah dengan mengirimkan koleksi suatu perpustakaan yang alan dirawat ke perpustakaan lainnya yang memilki fasilitas dan sumber daya manusia yang profesional dalam menangani preservasi dan pelestarian bahan pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar